Kiper Manchester United, David de Gea, menjadi kambing hitam menyusul kegagalan timnya di final Liga Eropa. Manchester United dikalahkan Villarreal di final Liga Europa, Kamis (27/5/2021) dini hari WIB di Stadion Miejski, Gdansk. Setelah bermain 1 1 dalam 2×90 menit plus 2×15 menit, Manchester United kalah 10 11 dalam adu penalti.
Kiper Manchester United, David da Gea, gagal menggagalkan satu pun penalti 11 pemain Villarreal. David de Gea malah kemudian gagal menjadi eksekutor dengan tembakannya bisa diblok oleh kiper Villarreal, Geronimo Rulli. Selain eksekusinya yang ambyar, De Gea juga disorot karena kegagalan menepis satu pun penalti pemain pemain Villarreal.
Pasalnya, De Gea sebelum ini selalu gagal dalam membendung 21 penalti yang dihadapinya di semua kompetisi. Tidak sedikit fans Manchester United yang menyuarakan seharusnya De Gea diganti Dean Henderson sebelum babak adu penalti berlangsung. "Begitu masuk ke babak adu penalti, semua bisa terjadi, kita semua tahu itu," kata eks pemain Manchester United, Paul Scholes, seperti dikutip Bolasport.com dari Yahoo! Sports.
"Saya selalu merasa khawatir, karena saya orang Inggris, bahwa kita akan berada di sisi yang kalah dalam adu penalti." "Tetapi, saya harus bilang, David de Gea, kita sudah bicara soal rekornya sebelum ini, dia kelihatannya tidak akan membuat penyelamatan terhadap penalti lawan." Salah satu pemain Villarreal yang eksekusi penaltinya gagal dibendung oleh De Gea adalah kiper Geronimo Rulli.
Seusai pertandingan, Rulli mengeluarkan komentar yang makin memperburuk sorotan negatif kepada De Gea. "Saya bahkan belum pernah mencoba mengambil tendangan penalti," kata Rulli. "Saya tidak punya teknik khusus menendang penalti, hanya berpikir saya harus membuat bola masuk ke gawang."
"Untungnya, bola tendangan saya itu masuk ke gawang." Rulli lanjut mengeluarkan komentar yang kian menyentil De Gea. "Sebelum itu, saya tidak bisa membuat satu pun penyelamatan terhadap penalti Manchester United. Jadi, saya harus melakukan sesuatu yang lain untuk memberikan kemenangan kepada tim."
Setelah gagal melakukan satu pun penyelamatan, Rulli sukses mengeksekusi penalti. Mengaku tak pernah mencoba mengambil penalti sebelumnya, eksekusi Rulli malah seperti seorang pemain ofensif. Tembakannya mengirim bola ke pojok kanan atas gawang dan tak terjangkau oleh De Gea.
Juga gagal membuat penyelamatan, Dea Gea mendapatkan kesempatan menjadi eksekutor seperti Rulli, tetapi tidak mampu memaksimalkannya. Penulis Dwi Widijatmiko